Nama: Kamal Wahansyah Eprilianto
NPM: 14113754
Kelas: 1KA14
ILMU
SOSIAL DASAR
A.
ILMU SOSIAL DASAR
Pengertian Ilmu
Sosial Dasar (inggris:social science) atau ilmu pengetahuan sosial
dasar(inggris:social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang
mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan
penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif
dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan
cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi
manusia pada masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum,
IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan
tinjauan yang luas terhadap masyarakat.
Ilmu Sosial
Dasar, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif,
inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang
ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari
ilmu sosial telah banyak menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula,
pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial terhadap
perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah
membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi
ilmu sosial.Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin banyak
diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta implikasi dan
konsekuensinya.
Didalam
mempelajari Ilmu Sosial Dasar ini ada beberapa cabang yang terbagi menjadi 10
bagian, diantaranya:
1. Antropologi,
yang mempelajari manusia pada umumnya, dan khususnya antropologi budaya, yang
mempelajari segi kebudayaan masyarakat.
2. Ekonomi,
yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat.
3. Geografi,
yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia
di atas permukaan bumi.
4. Hukum,
yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan.
5. Linguistik,
yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa.
6. Pendidikan,
yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta
pembentukan karakter dan moral.
7. Politik,
yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara).
8. Psikologi,
yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
9. Sejarah,
yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia.
10. Sosiologi,
yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya.
Ilmu sosial
dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu social dasar yang dipadukan, karena
ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia
tidak mengembangkan suatu penilitian sebagaimana suatu disiplin ilmu seperti
ilmu-ilmu social diatas.
Ilmu sosial
dasar merupakan suau bahan studi atau program pekerjaan yang khusus dirancanga
untuk kepentingan atau pengerjaan yang di Indonesia diberikan di perguruan
tinggi.
B.
LATAR BELAKANG
Banyaknya kritik
sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat
bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan merupakan warisan
sistem pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dari politik “balas budi
/ etische politick” (oleh Conrad Theodore van Deventer) sistem pendidikan
tersebut bertujuan menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi “tukang” yang
mengisi birokrasi mereka dibidang administrasi, perdagangan, tehnik dan
keahlian lain dalam tujuan eksploitasi (pemerasan) kekayaan negara.
Sedangkan tenaga
ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak hanya menjadi
tukang saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal,
akademis dan kemampuan profesional.
A.
Kemampuan Personal (kemampuan
kepribadian) Dengan kemampuan ini tenaga ahli diharaphan memiliki pengetahuan
sehingga menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian
Indonesia, mengenal dan memahami nilai-nilai keagamaan,
kemasyarakatan,kenegaraan (pancasila) serta memiliki pandangan luas serta
kepekaan terhadap berbagai masaah yang dihadapi masyarakat Indonesia.
B.
Kemampuan Akademik adalah kemampuan
untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai
peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis.
Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah
yang dihadapi serta mampu menawarkan altematif pemecahannya.
C.
Kemampuan Professional adalah kemampuan
dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
C.
RUANG LINGKUP
Bahan pelajaran
Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
1. Kenyataan-kenyataan
sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah
sosial tertentu.
2. Monsep-konsep
sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi
pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari
masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Masalah-masalah
yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai
kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Berdasarkan
bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan leih lanjut ke dalam
pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.
Ilmu Sosial
Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka
ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami
adanya :
1) Berbagai
masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan
kebudayaan.
2) Masalah
individu, keluarga dan masyarakat.
3) Masalah
pemuda dan sosialisasi.
4) Masalah
hubungan warga Negara dan Negara.
5) Masalah
pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6) Masalah
masyarakat perkitaan dan pedesaan.
7) Masalah
pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi.
8) Pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
D.
TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR
Mahasiswa
memiliki kesiapan untuk menekuni dunia keilmuan.
Mahasiswa bisa
mengerti dan memahami prinsip filsafaat ilmu sebagai landasan mengerti dan
memahami berbagai fenomena sosial kontemporer.
Mahasiswa mampu
memahami berbagai konsep ilmu sosial yang akan digunakan sebagai instrumen
memetakan segala problematika sosial kemasyarakatan.
E.
MASALAH SOSIAL
Masalah yang
dihadapi tidaklah sama, disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan
masyarakat dan keadaan lingkungan alam. Masalah tersebut dapat berupa sosial,
politik, moral dll. Yang membedakan masalah ini ada hubungannya dengan nilai
moral dan pranata sosial.
Menurut
masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah
sosial.
Menurut para
ahli, suatu kondisi yang terwujud dalam masyarakat berdasarkan atas studi,
mempunyai sifat yang menimbulkan kekacauan.
Masalah sosial
muncul sejak peradaban manusia karena dianggap mengganggu kesejahteraan hidup.
Dan membuat masyarakat untuk mengedintifikasi, menganalisa cara untuk
mengatasinya.
ISD menyajikan
pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalahnya dengan
menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti,
konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah
dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata subjektif
masalah yang dibahas akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang
bersangkutan.
v Paradigma
Paradigma adalah
kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak
pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang – mengenai
realita – dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita
itu
contoh:
Menganalisis mitos dengan menggunakan paradigma fungsional, urutannya dibawah
ini;
·
Mengambil data untuk diproses dlam
paradigma dalam sebuah cerita mitos;
·
Menganalisis Langkah ini yang pertama
adalah mengambil cerita-cerita yang terdapat
dalam mitos tersebut;
·
Kesimpulan Dari analisis yang harus
dilakukan adalah mengambil data yang penting untuk di jadikan referensi sebagai
bukti dari mitos tersebut.
v Teori
Teori adalah
sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara
konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga
bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk
mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa
tindakan selanjutnya.
contoh: Fisika
·
Teori
Archimedes yang mengatakan bahwa apabila sebuah benda sebagian atau
seluruhnya terbenam kedalam air, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan
yang mengarah keatas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh
bagian benda yang terbenam tersebut
v
Konsep
Konsep adalah
merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu
objek. Melalui konsep, diharapkan akan
dapat menyederhanakan pemikiran dengan menggunakan satu istilah
contoh: Konsep
Training
Materi Hari Pertama,
25 Oktober 2012
09.00 : A. Memahami Peserta Anda
1. Prinsip
pembelajaran orang dewasa.
2. Whole
Brain Approach: Reptil, Sistem Limbik & Neokorteks.
3. Preferensi
belajar: Auditory, Visual, Kinestetik.
4. Prinsip
pembelajaran kreatif.
10.45 : B.
Membangun Kredibilitas
1. Bahasa
Tubuh & Kualitas Suara
2. Posture,
Gesture, Ekspresi Wajah
3. Energi,
Volume, Artikulasi, Kecepatan, Intonasi
4. Role
Play
v
Prinsip
Prinsip adalah
merupakan petunjuk arah layaknya kompas. Sebagai petunjuk arah, kita bisa
berpegangan pada prinsip, prinsip yang telah disusun dalam menjalani hidup
tanpa harus kebingungan arah karena prinsip bisa memberikan arah dan tujuan
yang jelas pada setiap kehidupan kita. Seorang leader atau pemimpin yang baik adalah
seorang pemimpin yang berprinsip. Karena seorang pemimpin yang berprinsip pasti
akan terarah dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
contoh: Prinsip
kerja sama
·
Prinsip kerja sama adalah prinsip yang
mengatur apa yang harus dilakukan oleh peserta tutur agar percakapannya
terdengar koheren. Menurut Rustono (1999:53) penutur yang tidak memberikan
kontribusi terhadap koherensi percakapan sama dengan tidak mengikuti prinsip
kerja sama
v Fakta
Fakta adalah
suatu informasi yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi. Fakta disertai
dengan bukti yang mendukung kebenarannya.
contoh: Olahraga
·
Fakta olahraga telah dibuktikan bahwa
setiap orang mempunyai keinginan untuk selalu sehat, dimana olahraga tersebut
mempunyai banyak macam dan kegunaannya dalam meningkatkan kualitas tubuh yang
sehat, diantaranya;
Ø Berenang:
Menyehatkan tubuh dan meningkatkan kredibilitas tinggi sesesorang
Ø Jogging : Memperlancar peredaran darah keseluruh
tubuh
v Hipotesis
Hipotesis adalah
merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu
hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori.
Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut
menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang
sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru
contoh: Hipotesis
0 dan Hipotesis Alternative
·
Hipotesis nol mengandung arti tidak ada
pengaruh, tidak ada interaksi, tidak ada hubungan, atau tidak ada perbedaan.
Ø Contoh hipotesis nol
(Ho) ; Tidak ada perbedaan kreatifitas antara anak yang diberi keleluasaan
dengan anak yang dikekang dalam keluarga.
·
Hipotesis alternative adalah pernyataan
operasional dari hipotesis penelitian. Bila hipotesis alternatif berdasarkan
teori maka disebut hipotesis deduktif. Tetapi bila hipotesis alternatif
berdasarkan pengamatan disebut hipotesis induktif.
Ø Contoh
hipotesis alternative (Ha) ; Ada perbedaan kreativitas antara anak yang diberi
keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga atau Kreativitas anak yang
diberi keleluasaan lebih tinggi daripada kreativitas anak yang dikekang
(hubungan positif) ; atau kreativitas anak yang dikekang lebih tinggi daripada
kreativitas anak yang diberi keleluasaan (hubungan negatif).
v Postulat
Postulat adalah
pernyataan yang diterima tanpa pembuktian dan dapat digunakan sebagai
premis pada deduksi. Ada yang
menyamakan postulat dengan aksioma sehingga mereka dapat dipertukarkan Ada yang berpendapat bahwa ada harapan bahwa pada
suatu saat postulat dapat dibuktikan
contoh: Variabel
Postulat
§ AtributàObjek
§ KepemimpinanàManajer
(orang )
§ Hasil
belajaràMahasiswa
(orang)
§ KebuasanàSinga
(hewan)
§ KekuatanàGajah
(hewan)
v Persepsi
Persepsi
adalah proses yang dilakukan individu
dalam mengelola dan menafsirkan kesan
indra mereka dalam rangka memberikan
makna kepada lingkungan mereka, meskipun demikian apa yang dipersepsikan
seseorang dapat berbeda dari kenyataan obyektif.
contoh: Persepsi
salah dan Persepsi benar
·
Pernyataan bahwa dalam rumus matimatika
mempunyai bilangan ’2′ adalah Prima
Ø si – A
(Persepsi salah): bahwa nilai ’2′ adalah bukan Prima
Ø si – B
(Persepsi benar); bahwa ia setuju dengan suatu pernyataan tersebut.
v Sistem
Sistem adalah
suatu kesatuan prosedur atau komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya
bekerja bersama sesuai dengan aturan yang diterapkan sehingga membentuk suatu
tujuan yang sama
contoh: Sistem
bilangan
·
Bilangan positive (1,2,3,4…n)
·
Bilangan negtive (-1,-2,-3,-4…n)
·
Bilangan netral ( 0 )
v Refikasi
Refikasi adalah
tereduksinya hubungan antar manusia karena menjadi relasi alat produksi. Dalil
dasar reifikasi adalah “penurunan” nilai relasi manusia yang seharusnya hangat
menjadi hubungan antar “manusia” karena kepentingan ekonomi. Di dalam
masyarakat modern persoalan ini menjadi sedemikan akut sehingga kita merasa
terasing dengan manusia yang lain.
contoh: Analisa
singkat
·
Kita terapkan refikasi dalam konteks
kisah seorang pemuda yang berjalan- jalan ke mall, maka di sebuah gerai makan
siap saji, ia segera akan disambut ramah seorang cewek seksi dengan senyum
menawan. Pas setelah selesai makan, kita susah mendapatkan senyum itu di
pelataran parkir dari sang gadis seksi tadi, kenapa karena hubunagn kita dengan
cewek itu sebenarnya bukan relasi antar manusia yang tulus tapi relasi alat
produksi.
ü
TUJUAN
Sebagai salah satu dari Mata Kuliah
Dasar Umum, Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
A.
Memahami
dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang
ada dalam masyarakat.
B.
Peka
terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam
usaha-usahamenanggulanginya.
C.
Menyadari
bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat
kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya) secara
kritis-interdisipliner.
D.
memahami
jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat
berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang
timbul dalam masyarakat.
Sumber: http://dharmasudiartha.wordpress.com
Sumber: http://zavinaz.blogspot.com
Sumber: http://zavinaz.blogspot.com