Minggu, 10 November 2013

Hubungan Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Nama      :        Kamal  Wahansyah Eprilianto
NPM       :        14113754
Kelas      :        1KA14
Hubungan antara Individu, Keluarga & Masyarakat
A.    Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Allah S.W.T di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
B.    Individu dengan keluarga, hubungan ini sangatlah mutlak. Dikarenakan individu terlahir dari keluarga, tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang suatu saat individu ini akan membentuk keluarganya sendiri. Peran individu dalam keluarga merupakan resultan dari relasi biologis, psikologis dan sosial. Relasi khusus ini mencangkup kebudayaan lingkungan keluarga yang dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma, dan nilai-nilai agama).
C.    Individu dengan masyarakat, hubungan ini adalah tahap selanjutnya dari seseorang yang telah mempelajari cara berinteraksi yang telah diajarkan dalam keluarga. Dalam hal ini, individu memasuki suatu ruang lingkup yang sangat luas karena terdapat individu yang berbeda dan berasal dari berbagai daerah/komunitas. Masyarakat itu bersifat makro. Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya terdiri dari sekian banyak komunias yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai macam keluarga, lembaga dan individu – individu.

Menurut saya, terkadang adapula hubungan yang terjadi antara Individu dengan Keluarga atau Masyarakat seperti contoh dibawah ini :
Ø Bersifat Positif
·       Individu dengan Keluarga
a.     Saling menutupi kekurangan antar anggota keluarga;
b.    Saling membantu untuk mempertahankan keharmonisan keluarga;
c.     Saling melindungi dan memberikan kasih sayang ke keluarga.
·       Individu dengan Masyarakat
a.     Saling gotong royong;
b.    Ikut serta dalam membantu orang yang terkena musibah;
c.     Ikut serta dalam menjaga lingkungan.

Ø Bersifat Negatif
·       Individu dengan Keluarga
a.     Memaksakan kehendak/keinginan sendiri;
b.    Melakukan kekerasan dalam keluarga;
c.     Tidak peduli bila ada anggota keluarga minta bantuan.
·       Individu dengan Masyarakat
a.     Melakukan tindakan criminal;
b.    Perkelahian antar kelompok;
c.    Tidak mempedulikan kelompok lain dan hanya mementingkan kelompok sendiri untuk keuntungan pribadi.

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat


Nama    :      Kamal Wahansyah Eprilianto
NPM     :      14113754
Kelas    :      1KA14
Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Pengertian :
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Menurut para ahli
·        Pitirim A. Sorokin : Pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata social

·        P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan.

Didalam organisasi masyarakat primitive pun dimana belum mengenai tulisan. Pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal itu terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
a)     Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban;
b)    Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa;
c)     Adanya pemimpin yang saling berpengaruh;
d)    Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum;
e)     Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiriAdanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.
Pendapat tradisional tentang masyarakat primitif sebagai masyarakat yang komunistis yang tanpa hak milik pribadi dan perdagangan adalah tidak benar. Ekonomi primitive bukanlah ekonomi dari individu-individu yang terisolir produktif kolektif.

Terjadinya Pelapisan Sosial
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
Ø Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.

Ø Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.




Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1.     Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.

2.     Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
Contoh :
·        Pelapisan sosial pada kaum ningrat dengan kaum awam:
Kaum ningrat tidak di perbolehkan berhubungan dengan kaum awam dikarenakan perbedaan sosial.

Teori Tentang Pelapisan Sosial
Beberapa teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
A.    Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.
B.     Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
C.     Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.


D.    Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
E.     Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika masyarakat terbagi menjadi lapisan-lapisan social, yaitu :
1.     ukuran kekayaan;
2.     ukuran kekuasaan;
3.     ukuran kehormatan;
4.     ukuran ilmu pengetahuan.

KESAMAAN DERAJAT DAN PERSAMAAN HAK
Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..
1.     Pasal 27
·        ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan;
·        ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
2.     Pasal 28,
·        Ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
3.     Pasal 29 ayat 2,
·        kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4.     Pasal 31 ayat 1 dan 2,
·        Yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.

ELITE DAN MASA
Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.
Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kehijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan an lainnya lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.





Ciri-ciri masa adalah :
1.     Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tignkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers.

2.     Massa merupakan kelompok yagn anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym.

3.     Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya.

Kesamaan Derajat :
Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara.



Ø Sumber: http://cahyamenethil.wordpress.com

Selasa, 15 Oktober 2013

Ilmu Sosial Dasar

Nama:             Kamal Wahansyah Eprilianto
NPM:              14113754
Kelas:             1KA14
ILMU SOSIAL DASAR
A. ILMU SOSIAL DASAR
Pengertian Ilmu Sosial Dasar (inggris:social science) atau ilmu pengetahuan sosial dasar(inggris:social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia pada masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.
Ilmu Sosial Dasar, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial.Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta implikasi dan konsekuensinya.
Didalam mempelajari Ilmu Sosial Dasar ini ada beberapa cabang yang terbagi menjadi 10 bagian, diantaranya:
1.       Antropologi, yang mempelajari manusia pada umumnya, dan khususnya antropologi budaya, yang mempelajari segi kebudayaan masyarakat.
2.       Ekonomi, yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat.
3.       Geografi, yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
4.       Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan.
5.       Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa.
6.       Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral.
7.       Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara).
8.       Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
9.       Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia.
10.    Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya.
Ilmu sosial dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu social dasar yang dipadukan, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penilitian sebagaimana suatu disiplin ilmu seperti ilmu-ilmu social diatas.
Ilmu sosial dasar merupakan suau bahan studi atau program pekerjaan yang khusus dirancanga untuk kepentingan atau pengerjaan yang di Indonesia diberikan di perguruan tinggi.
B. LATAR BELAKANG
Banyaknya kritik sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dari politik “balas budi / etische politick” (oleh Conrad Theodore van Deventer) sistem pendidikan tersebut bertujuan menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi “tukang” yang mengisi birokrasi mereka dibidang administrasi, perdagangan, tehnik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi (pemerasan) kekayaan negara.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak hanya menjadi tukang saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal, akademis dan kemampuan profesional.
A.      Kemampuan Personal (kemampuan kepribadian) Dengan kemampuan ini tenaga ahli diharaphan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,kenegaraan (pancasila) serta memiliki pandangan luas serta kepekaan terhadap berbagai masaah yang dihadapi masyarakat Indonesia.

B.      Kemampuan Akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan altematif pemecahannya.
C.      Kemampuan Professional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli  diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

C. RUANG LINGKUP
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
1.       Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
2.       Monsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
3.       Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan leih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.
Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1)       Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2)       Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3)       Masalah pemuda dan sosialisasi.
4)       Masalah hubungan warga Negara dan Negara.
5)       Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6)       Masalah masyarakat perkitaan dan pedesaan.
7)       Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi.
8)       Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
D. TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR
Mahasiswa memiliki kesiapan untuk menekuni dunia keilmuan.
Mahasiswa bisa mengerti dan memahami prinsip filsafaat ilmu sebagai landasan mengerti dan memahami berbagai fenomena sosial kontemporer.
Mahasiswa mampu memahami berbagai konsep ilmu sosial yang akan digunakan sebagai instrumen memetakan segala problematika sosial kemasyarakatan.
E. MASALAH SOSIAL
Masalah yang dihadapi tidaklah sama, disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam. Masalah tersebut dapat berupa sosial, politik, moral dll. Yang membedakan masalah ini ada hubungannya dengan nilai moral dan pranata sosial.
Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.
Menurut para ahli, suatu kondisi yang terwujud dalam masyarakat berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang menimbulkan kekacauan.
Masalah sosial muncul sejak peradaban manusia karena dianggap mengganggu kesejahteraan hidup. Dan membuat masyarakat untuk mengedintifikasi, menganalisa cara untuk mengatasinya.
ISD menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata subjektif masalah yang dibahas akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan.
v  Paradigma
Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang – mengenai realita – dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu
contoh: Menganalisis mitos dengan menggunakan paradigma fungsional, urutannya dibawah ini;
·         Mengambil data untuk diproses dlam paradigma dalam sebuah cerita mitos;
·         Menganalisis Langkah ini yang pertama adalah mengambil cerita-cerita yang terdapat  dalam mitos tersebut;
·         Kesimpulan Dari analisis yang harus dilakukan adalah mengambil data yang penting untuk di jadikan referensi sebagai bukti dari mitos tersebut.

v  Teori
Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.
contoh: Fisika
·         Teori  Archimedes yang mengatakan bahwa apabila sebuah benda sebagian atau seluruhnya terbenam kedalam air, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan yang mengarah keatas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda yang terbenam tersebut

v  Konsep
Konsep adalah merupakan istilah yang digunakan untuk meng­gambarkan secara abstrak suatu objek.  Melalui konsep, diharapkan akan dapat menyederhana­kan pemikir­an dengan menggunakan satu istilah
contoh: Konsep Training
Materi Hari Pertama, 25 Oktober 2012
09.00 :  A. Memahami Peserta Anda
1.       Prinsip pembelajaran orang dewasa.
2.       Whole Brain Approach: Reptil, Sistem Limbik & Neokorteks.
3.       Preferensi belajar: Auditory, Visual, Kinestetik.
4.       Prinsip pembelajaran kreatif.
10.45 : B. Membangun Kredibilitas
1.       Bahasa Tubuh & Kualitas Suara
2.       Posture, Gesture, Ekspresi Wajah
3.       Energi, Volume, Artikulasi, Kecepatan, Intonasi
4.       Role Play

v  Prinsip
Prinsip adalah merupakan petunjuk arah layaknya kompas. Sebagai petunjuk arah, kita bisa berpegangan pada prinsip, prinsip yang telah disusun dalam menjalani hidup tanpa harus kebingungan arah karena prinsip bisa memberikan arah dan tujuan yang jelas pada setiap kehidupan kita. Seorang leader atau pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang berprinsip. Karena seorang pemimpin yang berprinsip pasti akan terarah dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
contoh: Prinsip kerja sama
·         Prinsip kerja sama adalah prinsip yang mengatur apa yang harus dilakukan oleh peserta tutur agar percakapannya terdengar koheren. Menurut Rustono (1999:53) penutur yang tidak memberikan kontribusi terhadap koherensi percakapan sama dengan tidak mengikuti prinsip kerja sama

v  Fakta
Fakta adalah suatu informasi yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi. Fakta disertai dengan bukti yang mendukung kebenarannya.
contoh: Olahraga
·         Fakta olahraga telah dibuktikan bahwa setiap orang mempunyai keinginan untuk selalu sehat, dimana olahraga tersebut mempunyai banyak macam dan kegunaannya dalam meningkatkan kualitas tubuh yang sehat, diantaranya;
Ø  Berenang: Menyehatkan tubuh dan meningkatkan kredibilitas tinggi sesesorang
Ø  Jogging   : Memperlancar peredaran darah keseluruh tubuh

v  Hipotesis
Hipotesis adalah merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori. Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru
contoh: Hipotesis 0 dan Hipotesis Alternative
·         Hipotesis nol mengandung arti tidak ada pengaruh, tidak ada interaksi, tidak ada hubungan, atau tidak ada perbedaan.
Ø  Contoh hipotesis nol (Ho) ; Tidak ada perbedaan kreatifitas antara anak yang diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga.
·         Hipotesis alternative adalah pernyataan operasional dari hipotesis penelitian. Bila hipotesis alternatif berdasarkan teori maka disebut hipotesis deduktif. Tetapi bila hipotesis alternatif berdasarkan pengamatan disebut hipotesis induktif.
Ø  Contoh hipotesis alternative (Ha) ; Ada perbedaan kreativitas antara anak yang diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga atau Kreativitas anak yang diberi keleluasaan lebih tinggi daripada kreativitas anak yang dikekang (hubungan positif) ; atau kreativitas anak yang dikekang lebih tinggi daripada kreativitas anak yang diberi keleluasaan (hubungan negatif).

v  Postulat
Postulat adalah pernyataan yang diterima tanpa pembuktian dan dapat digunakan sebagai premis    pada deduksi. Ada yang menyamakan postulat dengan aksioma sehingga mereka dapat dipertukarkan  Ada yang berpendapat bahwa ada harapan bahwa pada suatu saat postulat dapat dibuktikan

contoh: Variabel Postulat

§  AtributàObjek
§  KepemimpinanàManajer (orang )
§  Hasil belajaràMahasiswa (orang)
§  KebuasanàSinga (hewan)
§  KekuatanàGajah (hewan)

v  Persepsi
Persepsi adalah  proses yang dilakukan individu dalam mengelola dan menafsirkan  kesan indra mereka dalam rangka  memberikan makna kepada lingkungan mereka, meskipun demikian apa yang dipersepsikan seseorang dapat berbeda dari kenyataan obyektif.
contoh: Persepsi salah dan Persepsi benar
·         Pernyataan bahwa dalam rumus matimatika mempunyai bilangan ’2′ adalah Prima
Ø  si – A (Persepsi salah): bahwa nilai ’2′ adalah bukan Prima
Ø  si – B (Persepsi benar); bahwa ia setuju dengan suatu pernyataan tersebut.

v  Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan prosedur atau komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya bekerja bersama sesuai dengan aturan yang diterapkan sehingga membentuk suatu tujuan yang sama
contoh: Sistem bilangan
·         Bilangan positive (1,2,3,4…n)
·         Bilangan negtive  (-1,-2,-3,-4…n)
·         Bilangan netral ( 0 )

v  Refikasi
Refikasi adalah tereduksinya hubungan antar manusia karena menjadi relasi alat produksi. Dalil dasar reifikasi adalah “penurunan” nilai relasi manusia yang seharusnya hangat menjadi hubungan antar “manusia” karena kepentingan ekonomi. Di dalam masyarakat modern persoalan ini menjadi sedemikan akut sehingga kita merasa terasing dengan manusia yang lain.
contoh: Analisa singkat
·         Kita terapkan refikasi dalam konteks kisah seorang pemuda yang berjalan- jalan ke mall, maka di sebuah gerai makan siap saji, ia segera akan disambut ramah seorang cewek seksi dengan senyum menawan. Pas setelah selesai makan, kita susah mendapatkan senyum itu di pelataran parkir dari sang gadis seksi tadi, kenapa karena hubunagn kita dengan cewek itu sebenarnya bukan relasi antar manusia yang tulus tapi relasi alat produksi.

ü TUJUAN
Sebagai salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum, Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
A.     Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
B.     Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usahamenanggulanginya.
C.     Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.

D.     memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

Sumber: http://dharmasudiartha.wordpress.com 
Sumber: http://zavinaz.blogspot.com